Saturday, September 25, 2010

Tak Usah di Sesali, Tak Usah di Tangisi







Dari jaman balita ane demen sama lagu pidio ini. Bukan melulu soal pengalaman pribadi meskipun ada nyrempet pengalaman pribadi sih. Cuman yang ane tangkep dari lagu ini adalah kenyataan yang bener bertebaran dimasyarakat nyatah saat ini. Manusia dipaksa terkekang oleh belenggu perbedaan yang bisa berupa Agama, status sosial, suku, dan atau bahkan pangkat.

Kalo dipikir pikir neh, apa sih yang bikin manusia harus menjadikan dirinya mau di pisahkan oleh perbedaan? padalah secara logika kan doloenya manusia diciptakan sama dan hanya dibedakan jadi 2 jenis yaitu laki laki dan perempuan. kita kita inilah yang telah sukses dan berhasil menciptakan perbedaan yang makin lama malah makin kehidupan manusia jadi semakin gak gaul.

Kembali ke pidio klip diatas. dari pidio diatas diceritakan bahwa ada 2 orang manusia neh, saling memcitai lagi. ingat! saling mencintai lho ya? bukan saling menapsui. soalnya kalo yang namanya cinta neh pasti asal usul sebab akibat dan tujuanya adalah baik. dan anehnya si orang tuwanya si wanita kagak setuju cuman gara gara beda Agama. Memang kebiasaan dan hukum di negara ini agak kaku dengan yang namanya pernikahan beda agama. hal itu masih disebut sebage area abu abu yang tabu. padahal kalo dipikir apa sih yang bikin beda? toh sama2 mengakui tuhanya satu kok. bagusan mana nikah seagama tapi KDRT dan selingkuh dibanding menyatukan pasangan beda agama yang SALING mencintai untuk hidup bahagia. ato paling tidak biarkan mereka memilih apa yang memang mereka ingini. enaknya ngomong sih kita itu manusia yang merdeka (asal mampu menafkahi diri sendiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri sepenuhnya) jadi sebage manusia yang merdeka kita berhak mendapatkan hak asasi sebage manusia yang itu memilih jalan hidup.

Bener kata si The Law. Mau kumpul sama kebo mau kumpul sama sapi bukan urusan lu pade. asal apa yang kita perbuat gak ngrugiin orang lain dalam arti yang sebenarnya, ya kita berhak memilih apapun yang pengen dan harus kita pilih untuk kebaikan pribadi.

No comments:

Post a Comment