Sunday, April 24, 2011

Teruris Itu Lebe






Sesue dengan lagu pembukaan yang berjudul Om Terrorist (*baca : Teruris) sudah jelas ane mau bahas teruris dan bukanya mau bahas masalah negara agraris yang masih impor bahan makanan dari sana sini :D.

Kadang ane heran sama yang namanya pekerjaan yang satu ini. sudah pose matinya pasti mrenges sedikit mendelik* nyari tempat untuk ngubur dirinya sendiri aja susahnya minta ampun. Tapi ke 2 hal penting diatas tidak menyurutkan animo para orang tolol untuk mendaftarkan diri untuk mati dengan pose norak atas nama Jihad. Lha wong Surga dan Neraka aja belum tentu kebenaranya kok malah tetep saja ngotot memilih pekerjaan teruris. Ane yakin kalo ternyata Surga ato Neraka itu gak ada, dan mereka di beri kesempatan untuk kembali kedunia mereka gak bakal mau. disamping malu udah pernah dikubur, mereka pasti juga malu hidup dengan wajah mrenges bekas terkena bom.

Berikut adalah contoh tampang pose mrenges teruris kalo sudah mati


Bukanya ane mau menertawakan orang yang sudah mati. Tapi paling tidak bagi para calon pelamar untuk menjadi teruris pikir2 dulu sebelum setor nyawa, sukur2 mereka mengurungkan niat gara2 ilfil ngebayangin pose mereka kalo sudah meledakkan diri.

Setelah sekian lama melihat berita tentang sepak terjang para pemburu surga, ane bisa nyimpulin kalo para teruris sekarang sudah mulai kehilangan daya kreatifitas mereka dalam mengebom. Dilihat dari sudut pandang waktunya saja sudah monoton. setiap ada huru hara di kalangan berkuasa, dipastikan mereka memulai aksinya untuk mencuri perhatian masyarakat. jangan jangan itu jangan jangan saja.

Yang kedua dilihat dari modus operandi. modus operandi yang digunakan terkesan biasa2 aja. kalo gak bom mobil,bom tubuh, bom gorong2, dan bom pipa. Bom sepeda gayung dan bom buku boleh lah dikatogarikan kreatip, cuman untuk ukuran orang sePINTAR teruris hal itu masih terasa kurang extrim. Harusnya mereka mulai memikirkan bom gigi, bom kuku jempol, ato bom bulu hidung dan diledakkan di Afganistan ato Israel sono. disamping pose matinya akan lebih variatif , korban yang jatuh juga merupakan orang yang mereka anggap musuh mereka dan bukanya bangsanya sendiri.

Belum lagi dilihat dari seragam mereka saat menjalankan tugasnya. Rata2 mereka memakai baju yang boleh di bilang menjatuhkan salah satu Agama dan itu gak fair. selain itu pakain mereka mudah terlacak dikarenakan memang sangat predictable kata orang AMERIKA. harusnya mereka mulai melirik gaya ABG jaman sekarang. misal clana pensil, hem kotak2 dan rambut EMO. Jangan lupa pake tindik di jidat biar lebih meyakinkan. sekali kali boleh juga pake sepeda Vixi ato PIKSI itu namanya biar lebih susah diendus aparat dan dikir anak gaul yang kebablasan. ha ha ha

Kesimpulanya adalah, apapun alasanya TERURIS itu tolol dan konyol serta dilarang oleh AGAMA MANAPUN!! Hukumanya adalah mati sia2 dikutuk dan masuk NERAKA.

Semoga semua teruris di dunia ini cepet sadar dan dunia damai selamanya. Amin

Note : Lebe = Lebay x Lebay = Sangat lebay sekali
Mendelik = Melotot


CEMAT Eklusip bukan Cewek Hemat - Edisi Pindahan




Mumpung Speedy lagi ngebut, sambil nunggu unduhan pilm syur kelar ane mau nulis aaah. Kali ini tidak ingin membahas Pansus Century dikarenakan tipi sudah banyak yang ngebahas dan anak buah gak akan nyanthol otaknya kalo bahas politik. Cewek Matre adalah korban tulisan hari ini. Cewek matre dibagi menjadi 3 tipe. Tipe Cemat (bukan cewek hemat) Low, Cemat Standard, dan Cemat Eklusip.

Cemat low dan Cemat Standard adalah wajar, dikarenakan memang uang adalah kebutuhan standard manusia. Gak mungkin lah cuman modal cinta trus mau ke Yogyakarta harus jalan kaki berdua kayak pemulung? Paling tidak naek sepeda gayung ato motor lebih mesra dan meningkatkan keromantisan. Cemat eklusip neh yang perlu dikasih tanda Tanya, doi doi memilih uang dalam jumlah karung dan mengesampingkan tampang dan Cuinta. . wkwkwkk Kerugianya adalah sebage berikut:

1. Dikarenakan uang tidak abadi kayak Sapi, jikalau Cemat Eklusip misalkan memilih Adam Suseno (Suami Inul) sebage pasangan idup, bisa dibayangkan apa yang terjadi jikalau Adam Suseno pailit dan bangkrut. Yang didapat Cemat Eklusip tinggal jalan kaki berdua kemana mana ditemani Mas Adam dengan Brengos a.k.a Kumis yang nangkring diatas bibir segede ketela rambat.

2. Berkurangnya kesempatan memperbaiki keturuan. Dikarenakan Cemat Eklusip biasanya cantek(meski gak semua), maka kasianlah orang orang berparas babu tapi juga kere. Dijamin doi akan terkena kutuk turunan abadi dengan wajah babu.

3. Kemacetan lalu lintas yang semakin meraja lela. Dikarenakan Cemat Eklusip penyuka mobil, bisa dijamin doi doi bertampang babu berduit sekarung akan berlomba2 membeli mobli sebage tongkrongan. Kalo ada 1 milliar Cemat Eklusip di dunia, maka akan ada penambahan kendaraan berbanding lurus dengan keberadaan Cemat Eklusip.

4. Laut akan menjadi sangat ramai dan penuh. Karena ada lirik lagu jaman muda dulu yang berbunyi “cewek matre ke laut aje”. Gak bisa dibayankan gimana pantai Kuta akan penuh sesak dipenuhi Cemat Eklusip. .

Sudahah Ek. . jangan menyumpahi Cemat Eklusip. . wkwkwkwkwkwk


Saturday, April 23, 2011

Jancuk Itu Relatif

Terinspirasi oleh mbah Sujiwo Terjo sebagai presiden Jancukers yang sudah dengan gamblang menggambarkan apa itu arti kata jancuk disini, saya sebagai ABG yang labil dan mudah terpengaruh, dengan riang gembira mengiyakan dan menyetujui pandangan doi tentang Jancuk.

Bagi sebagian orang mungkin terdengar kasar dan sedikit tidak merdu di telinga, itu dikarenakan sejak dari lahir kedunia (terutama bagi orang Jawa) kata tersebut sudah merupakan kata yang haram untuk di ucapkan di muka umum tanpa pernah dibahas darimana asal usul dari cap trendi bernama kasar dan haram tersebut.
Kalo dikembalikan teori bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah relatif maka saya akan berargumen bahwa jancuk itu kasar hanya bagi orang yang menganggap itu kasar. Contohnya saja di Bali, disini dengan entengnya orang ngomong Jancuk tanpa rasa berdosa dan memang kata itu tidak mengandung dosa kok, jadi ya sah sah saja diucapkan sampe sehari 1999 kali misalnya.

Sebenarnya yang ingin disampaikan disini bukan kata jancuk ato kata2 kasar lain yang ada di kamus bahasa Indonesia. Yang ingin di ungkapkan adalah realita bahwa masih banyak orang yang menilai bahkan menghakimi seseorang hanya dari perkataan dan tutur katanya. Misalkan sebut saja Ketela Pohon (bukan nama sebenarnya) dalam keseharianya memang hobi menggunakan kata2 sampah. sudah pasti doi si Ketela Pohon akan di cap sebage preman ato bromocorah oleh masyarakat. Padahal kita mungkin tidak tau bahwa sebenarnya si Ketela Pohon adalah tukang semir sepatu yang merupakan tulang punggung keluarganya karena ditinggal mati oleh bapaknya sejak dia kelas TK, hanya saja mulut si Ketela Pohon agak sedikit rusak gara2 tuntujan jaman yang semakin kuno dan kejam. lho analoginya kok gak nyambung?  ha ha ha ha

Baiklah kita ambil contoh yang lebih nyambung. Misal Gayus tambunan si tukang nyolong uang rakyat. Saya yakin dalam keseharianya di depan public doi kagak pernah memakai kata2 kotor dalam menghadapi client2nya.
Misalkan si Gayus Tambun ini gak ketauan tukang colong, pasti kita sebage rakyat Indonesia akan mengecap doi sebage orang yang normal2 saja, sopan dan suka liburan ke Thailand dan bersantai di pante ato kolam renang. bandingkan dengan si Ketela Pohon, padahal si Ketela Pohon melakukan tugas lebuh mulia daripada Gayus yang bisanya cuman bisa nyolong untuk menghudupi keluarganya. Siapakah yang lebih bajingan? kita lah yang menilai.

Kalo ane sendiri memang penganut dan pengguna kata2 kotor tapi sebenarnya berhati seperti Ketela Pohon. ha ha ha ha

Sekian . . . .

Note : saya menggunakan 1999 dikarenakan bagi penganut aliran klenik di tahun 1999 akan terjadi KIAMAT dan itu tidak terbukti