Wednesday, October 6, 2010

Nasionalisme Perut Mules

Beberapa saat yang lalu seorang teman mengadakan kampanye bawah tanah untuk tidak memake salah satu produk suwasta di bidang telekomunikasi. Doi berdalih kalo tuh saham perusahaan sebagian besar dikuasai oleh pihak asing. Nah gara gara memakai provider itulah ane dapet julukan kemenggres dan gak Nasionalis. Meskipun sebenarnya ane suka dibilang kemenggres, dikarenakan kelihatan bisa bahasa enggres :D . Setelah debat tentang cap kemenggres dan gak nasionalis hanya gara gara milih pfovider luar Negara mereda ane gatel juga untuk ngebahas apa yang ane sebut dengan Nasionalis.

Ane kebetulan memang bukan orang yang Nasionalis dan gak pengen di cap nasionalis juga. Itu terbukti dari keseharian ane. Ambil contoh provider saya memilih salah satu perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh asing, lebih tepatnya Malesia. Sepatu saya menggunakan sepatu pasar kreneng (pasar senggol di Denpasar), entah itu produk dari mana yang jelas di cap sapatu tsb tertera tulisan made in China meskipun ane tau itu produk dalam Negara sendiri. Rokok saya memilih rokok Amerika biar lebih trendi. Korek api yang saya beli juga tertera tulisan made in china. Hape saya adalah hape qwerty dengan pengiklan master Limbad yang juga biatan China (*dibaca Caina). Dan dengan menggunakan produk2 yang ber cap gak Nasionalis tersebut, terus terang ane baek baek saja dan tidak terkena gejala penyakit kulit semisal Panu dkk.

Sebenarnya bukan tanpa alasan kenapa ane menggunakan produk luar Negara (katanya), alasan utamanya dan sangat mendasar adalah uang di dompet yang sangat cekak dan bukan semata mata karena merek. Mau itu produk buatan Mbanyuwangi, mau itu buatan Mesir ato bahkan buatan Kamboja kalo gak sesue dengan kantong ane ya kagak ane pake. Hal ini deperparah dengan hilangnya identitas produk lokal sehingga ane jadi kagak tau mana itu produk dalam nagara ato produk luar Negara.  Contoh soal : korek bensin yang sering dipake di perkampungan tertera made in Taiwan (misalanya) meksipun sebenarnya itu merupakan buatan produksi rumahan di Jawa Tengah.

Kesimpulanya adalah ane kagak mau pake baju batik tiap hari, naek sepeda onthel kalau kerja, ngrokok yang asapnya mengganggu aroma udara di tempat umum dan menggangu jantung dengan parah, pake provider yang menguras kantong, kerja dengan mesin ketik, dan memakai sepatu kulit produk lokal dengan harga mencekik hanya karena idealisme dan nasionalisme cetek yang memaksa diri menghindari semua produk luara Negara. Orang semua mua aja masih ngimpor kok mau mencekal produk dari Negara laen, realistis dikit lah.

Lha wong negarawan aja baca Pancaila dan UUD 1945 (pake TEKS) aja salah masih bisa cengangas cengenges. Nah kalo ane di cap kemenggres dan gak Nasionalis yo ora popo asal masih bisa hidup.


Friday, October 1, 2010

Sinta Kok Makan Sosis







Sudah liat iklan tipi diatas? yang sering nonton Spongebob dan Upin Ipin pasti kagak lagi kaget sama si iklan Sinta dan Jojo yang suka sosis.Terus terang ane gak begitu terpesona dengan video klip Sinta Jojo yang bertema lipsing keong racun. Disamping gak lucu, ane emang gak pernah nonton dengan seksama tuh pidio keong racun versi Sinta Jojo dan gak juga tau apakah pidio itu lucu atau tidak, dikarenakan hanya melihat sepenggal cuplikan pidio mereka di berita2 televisi yang sungguh ab normal itu. halah.  .

Tapi pemikiran itu berubah seketika setelah ane dengan seksama dan mata kepala sehat melihat Sinta dan Jojo jadi bintang iklan salah satu produk sosis suwasta, dan yang terpenting mereka masih melakukan lipsing. Menurut pemikiran ekonomis ane, tuh iklan sangat menjual sekali bahkan boleh dibilang gebrakan fenomenal di dunia periklanan. alasan2nya adalah sebage berikut :

  • Mereka jelas sangat suka sosis, dikarenakan lirik lagu iklan yang berbunyi "Sinta dan Jojo Suka Makan Sosis So Nice"

  • Sangat gamblang bahwa mereka jualan sosis. itu terbukti dengan adanya duwa (2) sosis di tangan Sinta dan Jojo. tak seperti iklan rokok yang selalu tidak jelas dengan apa yang mereka iklankan.

  • Tampang mereka yang terlihat "nglejing" membuat orang semakin tertarik untuk membeli sosis.

  • Iklan itu sangat sehat dikarenakan iklan itu tentang sosis, makanan yang kata Sinta dan Jojo memang enak banyak gizi jadi sehat dan berprestasi


Itulah pendapat orang gak normal seperti ane melihat iklan Sosis tersebut. apakah Indonesia cukup gak normal dengan membuat penampakan Sinta dan Jojo menjadi sangat sensasional juga? cobalah

*nglejing = Dongo